Kenali Apa Saja Risiko Bisnis Jastip, Pebisnis Pemula Wajib Tahu

Selasa, 27 April 2021 | 12:00
iStockphoto

Kenali Apa Saja Risiko Bisnis Jastip, Pebisnis Pemula Wajib Tahu

CERDASBELANJA.ID – Pada bulan Ramadan 2021 ini, biasanya penjualan barang melalui online cenderung meningkat.

Kita bisa memanfaatkan momen ini dengan memulai bisnis, salah satunya bisnis jasa titip atau jastip.

Bisnis jasa titip ini menawarkan jasa penitipan kepada orang lain, khususnya untuk membeli sebuah barang di tempat tertentu.

Baca Juga: Dukung Pertumbuhan UMKM Indonesia, Gojek Hadirkan Akademi Mitra Usaha

Biasanya, pembeli bisnis jastip ini tidak bisa membeli langsung karena beragam alasan. Seperti minim akses, lokasi yang berbeda, terdapat diskon yang lebih besar dan sebagainya.

Namun sama seperti model bisnis lainnya, bisnis jastip juga memiliki potensi keuntungan dan risiko yang mengintai.

Sebelum memulai berbisnis, kita wajib mengenali dulu risiko apa saja yang bisa dihadapi dalam menjalankan bisnis jastip.

1. Risiko Tertipu

Risiko bisnis jastip yang pertama, adalah terkena tipu dari pembeli. Sama seperti bisnis online lainnya, bisnis jastip juga berpotensi terkena penipuan.

Biasanya, bisnis jastip rawan terkena penipuan transfer palsu. Untuk itu, kita perlu mengecek setiap transaksi dari pelanggan.

Jangan proses pesanan sebelum ada informasi transfer masuk dari pelanggan, untuk meminimalkan risiko penipuan.

Baca Juga: Ini 5 Model Jualan di E-commerce, Cocok Dicoba Jelang Ramadan

2. Barang Salah atau Rusak

Risiko bisnis jastip yang kedua, adalah potensi adanya barang yang salah atau rusak. Ini adalah salah satu risiko besar yang sering terjadi di bisnis jastip.

Bisa saja barang yang kita beli salah ukuran, warna, atau salah model. Lebih parahnya lagi, risiko barang rusak saat dalam proses pengemasan.

Untuk itu, pemilik bisnis jastip perlu sangat berhati-hati dalam membeli dan mengirim barang. Selalu cek dua kali agar barang yang dikirimkan sesuai dan aman sampai di tangan pembeli.

3. Terlalu Sedikit Waktu

Risiko bisnis jastip yang ketiga, adalah terlalu sedikit waktu untuk promosi. Pasalnya, jika ada informasi diskon dalam sebuah mal pasti akan sangat ramai pembeli.

Pada saat itu, kita perlu mencatat detail produk, memotret, mempromosikan, memastikan kualitas, serta memastikan ketersediaan barang yang dipromosikan.

Ada banyak hal yang perlu dilakukan dalam waktu singkat. Untuk itu, kita perlu belajar mengendalikan waktu singat dengan semaksimal mungkin.

Baca Juga: Cermati, Ini Kekurangan dan Kelebihan Jualan dengan Metode Reseller

4. Menghadapi Bermacam-macam Pembeli

Risiko bisnis jastip yang keempat, adalah menghadapi berbagai macam pembeli. Tentunya setiap pembeli punya kesabaran dan sikap yang berbeda-beda.

Kita perlu bersabar dalam menghadapi setiap pembeli, apalagi jika punya banyak permintaan khusus, atau pembeli yang tiba-tiba tidak jadi membeli produk.

Hal ini sangat umum ditemui dalam proses berbisnis dan wajar terjadi. Apa pun yang dihadapi, kita harus memberikan kesan yang terbaik bagi pembeli. (*)

Editor : Yunus

Baca Lainnya