3 Pengaruh Tren Industri di Masa Depan, Generasi Milenial Harus Siap

Sabtu, 24 April 2021 | 04:00
iStockphoto

Industri masa depan dipengaruhi teknologi.

CERDASBELANJA.ID - Hidup itu dinamis, maka itu kita perlu selalu siap dan menerima ketika dihadapkan dengan adanya perubahan yang terjadi.

Tren industri erat kaitannya dengan teknologi, hadirnya teknologi membawa variasi baru dalam dunia industri dan memberikan dampak positif secara signifikan.

Salah satunya mendorong produktivitas, efisiensi, juga kemajuan dalam perusahaan.

Baca Juga: 5 Pertanyaan Penting Ketika Diskusi Keuangan Bersama Pasangan

McKinsey & Company menyebut 3 pengaruh tren industri di masa depan.

Akibatnya akan terjadi otomatisasi dan masa depan pekerjaan di Indonesia ada yang hilang, muncul, dan berubah.

Berikut ini 3 hal yang memengaruhi tren industri di masa depan, generasi milenial harus siap.

1. Terknologi Canggih

McKinsey & Company memprediksi bahwa tren industri masa depan sangat berkenan dengan teknologi canggih yang dapat dilakukan secara otomatis.

Sehingga tak heran bahwa ke depannya pekerjaan bisa digantikan mesin atau robot.

Baca Juga: Cara Kelola Keuangan Sebelum Beli Properti, Latihan Cicil DP Perlu

Hal ini dapat membuat sumber daya manusia kehilangan pekerjaan, tetapi juga bisa jadi peluang lapangan kerja sesuai kebutuhan perusahaan.

Ada beberapa sektor industri yang juga akan mendapatkan peluang dari meningkatnya kebutuhan tenaga kerja seperti layanan kesehatan, konstruksi, manufaktur, dan ritel.

2. Meningkatnya Pendapatan dan Konsumsi

Peningkatan pendapatan dan konsumsi secara global berkenaan di masa yang akan datang, terutama pada negara-negara berkembang.

Teknologi otomasi juga dapat meningkatkan produktivitas dan pertumbuhan PDB di Indonesia.

Baca Juga: 6 Tips Investasi Untuk Freelancer, Siap Raih Keuntungan Besar

Artinya, terjadi peningkatan pula pada penghasilan seorang pekerja, juga memberikan peluang bisnis pada pelaku usaha.

3. Aging Population

Tren industri masa depan juga membahas mengenai populasi yang semakin menua atau aging population.

Di tahun 2030 mendatang, populasi lansia akan semakin meningkat karena memasuki usia pensiunnya.

Sehingga, waktunya millenial gen-Z yang akan terjun dalam dunia kerja dan mengambil posisi utama dalam angkatan kerja.

Indonesia sendiri mendapat bonus demografis sekitar 70 persen masyarakatnya termasuk pada usia angkatan kerja, yakni 15 hingga 65 tahun.

Baca Juga: 3 Jenis Investasi Tepat untuk Freelancer, Mana yang Menguntungkan?

Kemudian 30 persen lainnya bukan angkatan kerja.

Menurut perencanaan keuangan Finansialku, Shierly, CFP, kita mesti memerhatikan bonus demografi ini bisa berubah jadi bumerang ketika terjebak pada kondisi middle income trap. (*)

Meike Isa Alma Sitompul/FINANSIALKU

Editor : Yunus

Baca Lainnya