CERDASBELANJA.ID - Di era teknologi ini, banyak ibu rumah tangga yang melakukan bisnis.
Tak tanggung-tanggung, dikutip dariKompas.com, usaha yang dibangun oleh ibu rumah tangga (motherpreneur) itu rupanya berkontribusi pada percepatan ekonomi sektor UMKM.
Meski begitu, di masa pandemi covid-19 ini kondisi ekonomi sedang tidak pasti.
Baca Juga: Halo UMKM, Saatnya Lindungi Usaha dengan Asuransi, Untuk Apa?
Oleh sebab itu, Direktur Konsumer PT BRI (Persero) Tbk Handayani membagikan rahasia sukses pintar atur uang untuk para ibu di kondisi pandemi ini.
Handayani mengatakan, rumus mengatur uang 40:30:20:10 perlu diterapkan.
Namun, di masa pandemi covid-19 ini kondisi ekonomi sedang tidak pasti.
Oleh karena itu, Direktur Konsumer PT BRI (Persero) Tbk Handayani membagikan rahasia sukses pintar atur uang untuk para ibu di kondisi pandemi ini.
Handayani mengatakan, rumus mengatur uang 40:30:20:10 perlu diterapkan.
"40 persen keuangan untuk kebutuhan rumah tangga, 30 persen untuk cicilan atau kewajiban, 20 persen untuk tujuan keuangan dan investasi. Kemudian yang 10 persen lagi untuk dana darurat," jelas Handayani.
Baca Juga: Dukung Pertumbuhan UMKM Indonesia, Gojek Hadirkan Akademi Mitra Usaha
Selain itu ia juga menyarankan agar kita tidak konsumtif selama pandemi.
Jika sudah menentukan pos keuangan, kita juga diajak untuk disiplin menjalaninya.
"Tentunya kita harus pintar-pintar ya sebagai Ibu, apalagi di situasi pandemi yang membuat orang shock seperti sekarang ini, kuncinya ialah merencanakan keuangan dengan baik dan disiplin," ucap Handayani.
Kemampuan ibu dalam mengatur keuangan rumah tangga memang tidak diragukan lagi.
Tentu saja hal tersebut juga sejalan dengan kemampuannya menjadi pelaku usaha.
Namun, pandemi menjadi tantangan tersendiri bagi para ibu untuk dapat mengatur keuangan rumah tangga.
Supaya keluarganya bisa terus menjalani kehidupan, para ibu bahkan harus memutar otak untuk menambah pendapatan.
Baca Juga: 3 Tren Bisnis UMKM Saat Ramadan 2021 dari Gojek, Bisa Jadi Acuan Usaha
Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Destry Damayanti mengatakan digitalisasi UMKM sangat penting dilakukan sebagai penetrasi pasar agar produk UMKM para ibu dapat semakin luas.
Hal tersebut perlu dilakukan sebagai upaya untuk turut mendorong pembinaan UMKM 4.0 secara end to end.
"BI saat ini tengah mendorong digitalisasi UMKM ya, sebab dari seluruh UMKM di Indonesia yang aktif terakses dengan pemasaran digital baru 16 persen," ungkap Destry.(*)