Dapat Pendanaan, Dimas Beck Siap Bawa Bisnis Kulinernya ke Mancanegara

Kamis, 04 Maret 2021 | 09:30
INSTAGRAM @DIMASBECK

Dimas Beck, Co-Founder Laukita

CERDASBELANJA.ID – Industri kuliner cepat saji Laukita di bawah naungan Umara Group, baru saja mendapatkan pendanaan dari PT Amartha Koru Management (AKM).

Founder Laukita, Adhia Absar Arryman mengatakan, dengan menggabungkan inovasi resep nusantara dan teknologi, Laukita hadir sebagai one-stop solution yang menjawab kebutuhan, selera, dan jenis pola makan masyarakat yang beragam.

Semua itu dikemas dalam bentuk produk ready meals berkualitas premium, tanpa bahan pengawet yang bisa disajikan dengan praktis hanya dalam 3 menit.

Baca Juga: Promo Chatime, Beli 2 Menu Pilihan Hanya Rp30 Ribu Pakai Grab Food

Saatini, Laukitapun menjadi produk pertama di Indonesia yang menggunakan teknologi kemasan vacuum-packed untuk makanan siap saji.

“Kami bangga dan senang karena inovasi yang kami hadirkan tersebut mendapat sambutan yang sangat baik dari masyarakat dan pengakuan dari para investor,” ujar Adhia dikutip dalam keterangan tertulis, Rabu (3/3).

Adhia melanjutkan, Laukita tidak hanya dibangun untuk menghadirkan solusi makanan lewat produk-produknya. Namun, Laukita juga menciptakan dampak sosial bagi masyarakat yang lebih luas dengan mengajak, memberdayakan, dan membuka peluang bagi masyarakat untuk mulai punya usaha.

Dok. Laukita
Laukita

Terima Investasi, Produk Laukita Milik Dimas Beck Punya Wajah Baru

Co-Founder Laukita Dimas Beck mengungkapkan, untuk membuka peluang ini, pihaknya juga membuat berbagai inisiatif lain.

Seperti membentuk tim reseller tanpa modal, serta membuka peluang sebagai stockist dengan biaya ringan.

“Jadi masyarakat pun dapat lebih mudah untuk mulai berbisnis tanpa harus punya risiko yang tinggi,” ungkap Dimas.

Baca Juga: Rekomendasi Produk Saat Musim Hujan dari Ace Hardware, Aman dan Nyaman

Dimas mengatakan, nantinya para stockist tidak perlu khawatir apakah tren konsumsi ready meals akan tetap bertahan.

Pasalnya, riset dari Grand View Research yang bertajuk “Ready Meals Market Size, Share & Trends Report” mencatat, bahwa pasar makanan siap saji secara global mencetak nilai US$159,15 miliar pada 2019.

Nilai ini pun diperkirakan akan terus tumbuh pada tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) sebesar 5,5% dari 2020 hingga 2027.

Riset tersebut juga mengungkapkan, meskipun dalam kondisi pandemi, konsumen tetap membeli makanan ready meals karena umur penyimpanan yang lebih lama dan adanya kemudahan dalam memasak hidangan tersebut.

Ke depannya, Laukita akan mengalokasikan hasil pendanaannya untuk berinvestasi pada pembangunan infrastruktur. Infrastruktur yang dimaksud, berupa pabrik dengan sertifikasi siap ekspor, serta keperluan pemasaran.

Kedua hal ini sejalan dengan target Laukita berikutnya, yaitu meracik varian resep makanan yang lebih inovatif, mempercepat penetrasi pasar, serta memperluas distribusi produk ke kota-kota besar di Indonesia dan ke luar negeri.

Baca Juga: Viral di TikTok, 5 Rekomendasi Body Care yang Cerahkan Kulit

“Melalui peluang pendanaan ini, kami yakin dapat menjadi pionir yang menggabungkan resep kuliner Indonesia dan teknologi, sehingga kami bisa menciptakan suatu ekosistem baru dalam industri makanan,” tutup Adhia.

Saat ini, Laukita menyediakan 14 varian masakan yang semuanya telah tersertifikasi oleh BPOM dan mendapat label halal oleh MUI.

Beberapa varian makanan yang tersedia adalah Rendang Paru, Oseng Mercon, Ayam Kecombrang, dan Lidah Cabe Ijo serta Daging Balado Limau yang jadi favorit konsumen.

Ada empat cara praktis untuk menyajikan Laukita, yaitu dipanaskan di dalam microwave, direbus, dikukus, atau ditumis.

Selain itu, karena kesegaran bahan dasarnya, Laukita dapat bertahan hingga 6 bulan jika disimpan di dalam freezer. (*)

Editor : Yunus

Baca Lainnya