Cara Mudah Buat Pos Keuangan dalam Bisnis UMKM, Harus Disiplin

Jumat, 26 Februari 2021 | 10:00
Freepik

Pos Keuangan yang Harus Dibuat dalam Bisnis UMKM, Harus Disiplin

CERDASBELANJA.ID – Di dalam bisnis UMKM, sangat penting untuk membuat berbagai pos keuangan.

Financial Planner Finansialku Rista Zwestika mengatakan, ada beberapa pos keuangan yang perlu dibuat oleh pemilik bisnis UMKM.

Beberapa pos keuangan ini bisa membantu bisnis berjalan lancar dan rapi. Pos keuangan tersebut adalah sebagai berikut.

Baca Juga: Cara Mulai Bisnis UMKM dengan Modal Minim, Ada Banyak Pilihan

1. Pisahkan Keuangan Pribadi dan Bisnis

Pos pertama yang perlu dibuat adalah memisahkan keuangan pribadi dengan keuangan bisnis. Jangan mencampur kedua pos keuangan yang berbeda ini.

“Faktanya, banyak sekali pemilik UMKM atau pebisnis pemula yang tidak memisahkan pos keuangan pribadi dan keuangan bisnis, sehingga pada saat usahanya kolaps keuangan pribadinya juga kolaps dan sebaliknya,” ujar Rista dalam diskusi daring dikutip Kamis, (25/2).

Pasalnya, ini merupakan dua pos keuangan yang berbeda. Memisahkan keuangan pribadi dan bisnis juga bisa memudahkan kita dalam memantau arus kas bisnis agar tidak tercampur.

2. Punya Rencana Keuangan Bisnis

Menurut Rista, hal yang krusial dimiliki pebisnis UMKM adalah perencanaan keuangan dan bisnis. Selain itu, pemilik bisnis juga perlu mempelajari seluk beluk bisnisnya sendiri agar memiliki tujuan yang jelas.

“Pelajari dulu bisnisnya ini mau apa? Market-nya apa? Modalnya berapa? Strategi pemasarannya seperti apa? Kita harus survei dan tes pasar dulu,” paparnya.

Jika kita memulai bisnis tanpa pengetahuan apa pun, maka akan sulit bagi kita dalam mengendalikan bisnis ke depannya. Selain itu, bisa saja bisnis berjalan dengan tidak stabil jika dibarengi dengan perencanaan yang tidak matang.

Baca Juga: Bincang Shopee: 5 Tips Bisnis Fashion Saat Pandemi Ala Ria Miranda

3. Pencatatan Arus Kas

Di dalam sebuah bisnis, tentunya pencatatan arus kas sangat penting untuk dilakukan oleh semua pemilik usaha. Pencatatan ini dilakukan agar kita mengetahui arus pengeluaran dan pemasukan uang.

“Pencatatan ini agar kita tahu uangnya ke mana, saldo masuknya berapa, dikeluarkannya berapa,” kata Rista.

Selain itu, kita juga perlu melakukan pencatatan utang dan piutang. Catat semua utang bisnis kita, atau utang dari klien bisnis kita. Jika kita mengadopsi sistem bisnis reseller yang mengandalkan stok barang, kita juga perlu mencatat jumlah barang yang keluar atau masuk.

4. Transaksi Bisnis

Terakhir, kita perlu mencatat transaksi bisnis yang dijalankan. Tidak perlu rumit, buatlah tabel sederhana berisi modal, keuntungan, kerugian, total biaya produksi, biaya operasional dan sebagainya.

Jika kesulitan, kita bisa menggunakan aplikasi gratis yang bisa diunduh melalui Google Play Store atau AppStore.

“Itulah beberapa pos pencatatan keuangan yang harus jelas dari awal kita memulai usaha,” kata Rista. (*)

Editor : Yunus

Baca Lainnya