Cara Pilih Saham dengan 3 Prinsip Ala Peter Lynch, Investor Wajib Tahu

Rabu, 24 Februari 2021 | 20:30
DOK. www.nytimes.com

Peter Lynch

CERDASBELANJA.ID – Peter Lynch atau lebih akrab di sapa Lynch adalah seorang pria kelahiran 1944 yang dikenal sebagai investor populer dari Amerika Serikat.

Lynch bekerja di perusahaan terkenal seperti Fidelity Investments dan Fidelity Management & Research Company sejak tahun 1969.

Selama mengelola Fidelity Magellan Fund dari tahun 1977 hingga 1990, Peter Lynch berhasil mengembangkan asset senilai USD20 juta menjadi USD14 milyar.

Baca Juga: Wah, LINE Luncurkan Bank Digital dan Siap Masuk Indonesia Tahun Ini

Menurut Lynch, investor perlu memiliki pengetahuan yang luas, dengan begitu investor akan dapat mengambil keputusan yang tepat.

Atas kesuksesannya meraih 14 milyar dolar tersebut, Lynch dikenal sebagai investor handal.

Dari pengalaman Lynch, kita bisa menerapkan 3 prinsip yang biasa digunakan oleh seorang Lynch dalam memilih saham berikut ini:

1. Beli yang Kita Pahami

Lynch bercerita tentang sebuah fakta bahwa banyak saham yang hebat bisa ditemukan dari hal-hal yang ada disekitar kita.

Alat analisa saham terbaik menurut Lynch adalah mata, telinga, dan akal sehat kita, jadi pastikan pahami saham apa yang akan kita beli terlebih dahulu.

Baca Juga: Cara Mudah Tingkatkan Pengetahuan Bisnis, Cukup dengan 4 Hal Ini

2. Analisis

Untuk memahami saham, kita harus menganalisanya terlebih dahulu, dan jadilah investor mandiri dengan melakukan analisa sendiri.

Lynh biasa melakukan analisa sebelum membeli saham dengan cara melihat pertumbuhan penjualan, price atau earning to growth ratio, dan kesehatan keuangan perusahaan tersebut.

Pastikan untuk melakukan analisa secara detail dan mendalam, untuk mengurasi resiko yang besar di kemudian hari.

3. Pilih Investasi Jangka Panjang

Selalu ingat bahwa berinvestasi atau bermain saham adalah salah satu cara menabung, bukan cara untuk menjadi kaya dengan cepat.

Baca Juga: Cara Mulai Bisnis Online dengan Modal Minim, Ala Owner Stiletto

Jika sudah memiliki pemahaman seperti itu, maka akan lebih baik jika memilih investasi jangka panjang.

Pergerakan saham dalam kurun waktu pendek sekitar 2 atau 3 tahun bisa sangat berfluktuasi.

Namun akan berbeda jika kita memilih investasi dalam jangka 10 atau 20 tahun, pergerakannya cenderung lebih mudah diprediksi.(*)

Tag

Editor : Yunus