Kenali Apa Itu Kakeibo, Sebuah Teknik Menabung Tradisional ala Jepang

Senin, 04 Januari 2021 | 21:10
freepik

Kenali Apa Itu Kakeibo, Sebuah Teknik Menabung Tradisional ala Jepang

CERDASBELANJA.ID – Teknik menabung kakeibo ala Jepang mungkin masih asing di telinga masyarakat. Padahal, metode menabung tradisional dengan teknik kakeibo ini sudah lama diterapkan di Indonesia.

Memang di zaman serba digital seperti sekarang ini, segala hal bisa dilakukan dengan sangat mudah dan cepat. Mulai dari sistem transportasi hingga pembayaran, semua bisa diakses hanya dengan menggunakan ponsel pintar.

Berbagai kemudahan ini memang dibuat agar hidup kita bisa lebih praktis dan nyaman. Namun terkadang, kemudahan tersebut bisa membuat kita kesulitan dalam mengatur keuangan.

Baca Juga: Kawula Muda, Ini Tips Belanja di Tengah Resesi ala Alexander Thian

Seperti keperluan untuk menabung, dana darurat, investasi dan sebagainya.

Untuk itu, tidak jarang apabila saat ini masih ada beberapa orang yang mengatur keuangannya secara manual menggunakan teknik kakeibo.

Untuk mengenal lebih jauh mengenai teknik menabung kakeibo, simak beberapa penjelasan berikut ini.

1. Mengenal Apa Itu Kakeibo?

Secara harfiah, kakeibo diartikan sebagai buku keuangan rumah tangga. Kakeibo merupakan sebuah metode tradisional untuk mengatur keuangan secara manual, yaitu hanya dengan menggunakan pena dan buku.

Metode ini dikabarkan pertama kali diterbitkan oleh seorang jurnalis bernama Makoto Hani pada majalah wanita di tahun 1908.

Ia menilai, bahwa stabilitas keuangan sangatlah penting untuk kebahagiaan dan ia juga ingin membantu orang-orang untuk mengendalikan pengeluaran rumah tangga mereka.

Baca Juga: Tetap Waspada, Ini Tips Belanja Online yang Aman di Masa Pandemi

Sebelum melakukan praktik kakeibo, kita harus mengenal empat pertanyaan kunci yang menjadi dasar teknik ini.

Di antaranya adalah berapa banyak uang yang kita miliki? Berapa banyak uang yang ingin kita simpan? Berapa banyak uang yang kita belanjakan? Bagaimana caranya agar kita berkembang?

Nah, dengan mencermati dan menjawab pertanyaan tadi sesuai dengan keadaan, maka perlahan-lahan kita mulai bisa mengubah kebiasaan dalam menggunakan uang. Hasilnya, kita bisa mencapai tujuan yang telah kita rencanakan.

2. Pentingnya Mengatur Anggaran

Kita pasti punya tujuan finansial yang sudah direncanakan sejak dini. Tanpa mengatur anggaran yang kita dapat setiap bulan, maka akan sulit untuk merealisasikan tujuan finansial yang ingin dicapai.

Untuk itu, sangat penting untuk mencatat setiap pemasukan dan pengeluaran yang kita lakukan setiap hari. Meskipun hal tersebut mungkin sulit dilakukan, tetapi kita harus tetap membuat catatan agar pengeluaran bulanan bisa terkendali.

Adapun manfaat lain yang bisa kita dapatkan dari mencatat arus kas secara manual, adalah melatih ketelitian dan perhatianmu terhadap keuangan.

Baca Juga: Jangan Bingung, Ini Cara Mendapatkan Token Listrik Gratis dari PLN

Pasalnya dengan mencermati arus kas, kita bisa belajar bertanggungjawab atas apa yang kita belanjakan. Bahkan, akan lebih bagus lagi apabila kita membuat target dalam menabung.

Jika target tersebut setiap bulan bisa ditingkatkan, maka kita cenderung akan lebih berhati-hati dalam menggunakan uang.

Dengan demikian, kita bisa lebih mudah memisahkan antara keinginan dan kebutuhan sehari-hari.

3. Cara Menggunakan Teknik Kakeibo

Kakeibo bukanlah hal yang baru dalam teknik mengatur arus kas. Kakeibo yang disebut juga teknik atau metode kakeibo, sebetulnya adalah metode mengatur uang dengan cara tradisional dan cukup sederhana.

Metode mengatur keuangan ini juga dikenal dengan sistem amplop. Sistem amplop, merupakan pembagian uang ke dalam beberapa kategori pengeluaran dengan menggunakan amplop yang kemudian diberi label. Sistem amplop ini, akan membantu kita belajar mengatur pengeluaran secara lebih terorganisasi.

Kunci utama dari teknik kakeibo terletak pada pencatatan seluruh pendapatan serta pengeluaran. Metode pembukuannya pun dilakukan dengan cara konvensional, yaitu dengan cara ditulis tangan di atas sebuah buku catatan khusus dan dilakukan rutin setiap awal atau akhir bulan.

Baca Juga: Jangan Bingung, Ini Cara Kumpulkan Dana Darurat dalam Waktu Singkat

Pencatatan arus kas ini, harus terbagi atas empat kategori yang kemudian disebut sebagai pilar. Pertama survival, yaitu pengeluaran rutin atau wajib yang diperlukan untuk bertahan hidup. Misalnya seperti akomodasi, bahan makanan, medis dan sebagainya.

Kedua culture, yaitu biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan budaya, seperti membaca buku, menonton film, teater, konser musik dan sebagainya.

Ketiga optional, yaitu pengeluaran tidak rutin atau hobi, misalnya makan di restoran, berbelanja pakaian, membeli camilan dan sebagainya. Keempat extra, yaitu pengeluaran tak terduga seperti perbaikan kendaraan, perbaikan rumah, kado ulang tahun dan sebagainya.

4. Buat Rencana Pengeluaran Secara Bulanan

Di dalam pembuatan rencana pengeluaran, ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan. Pertama, kita harus mencatat secara rinci dari mana saja sumber pendapatan di bulan tersebut.

Baik itu yang berasal dari gaji bulanan secara rutin, pendapatan dari pekerjaan sampingan, maupun pekerjaan paruh waktu. Jika sudah, maka totalkan berapa jumlah pendapatan yang akan kita terima di bulan tersebut.

Kedua, catat berapa banyak uang yang sekiranya akan digunakan. Pada tahap ini, kita harus mencatat berbagai pengeluaran rutin yang kita lakukan setiap bulan. Seperti tagihan sewa tempat tinggal, tagihan listrik, asuransi kesehatan, biaya transportasi, pembayaran utang dan sebagainya.

Baca Juga: Harus Tahu, Ini Pentingnya Dana Darurat di Saat Pandemi

Setelah dijumlahkan, kurangilah nominal pendapatan dengan perkiraan pengeluaran. Selanjutnya, tentukan jumlah tabungan yang akan kita sisihkan di bulan tersebut. Berapa banyak nominalnya? Untuk apa tabungan tersebut akan digunakan?

Pada bagian ini, kita harus mencatat dengan rinci nominal dan tujuan dari tabungan tersebut. Jika sudah, maka kurangi nominalnya dengan sisa uang yang masih kita miliki di awal. Sampai sini, kita sudah berhasil menutup pengeluaran rutin dan juga tabungan.

Apabila masih ada uang yang tersisa, kita bisa menyimpannya sebagai dana cadangan untuk keperluan lain di bulan tersebut.

5. Tentukan Jumlah Pengeluaran Mingguan

Setelah mengetahui gambaran besar pengeluaran yang akan kita habiskan setiap bulan, maka selanjutnya kita perlu untuk menentukan pengeluaran secara mingguan.

Untuk mengetahui berapa besar pengeluaran mingguan, kita bisa membagi nominal pengeluaran bulanan (tidak termasuk pengeluaran tabungan) dengan jumlah minggu dalam satu bulan.

Nantinya hasil yang kita dapatkan adalah nominal yang bisa kita belanjakan setiap minggunya. Jangan lupa, setiap kita membelanjakan uang tersebut kita harus mencatatnya secara rinci. Jika perlu, kita bisa menyematkan struk belanja pada catatan yang kita buat.

Baca Juga: Tarik Tunai Saldo GoPay di ATM BCA Tanpa Kartu, Gratis Biaya Admin

6. Melakukan Evaluasi Rutin

Setelah kita menerapkan teknik ini, tentu saja kita perlu melakukan evaluasi rutin secara harian, mingguan, bulanan, serta tahunan.

Periksalah apakah rencana pengeluaran di awal sesuai dengan realisasinya atau tidak. Evaluasi ini dilakukan untuk mengetahui apakah metode kakeibo yang kita terapkan, sudah berjalan optimal atau belum.

Jangan lupa untuk memperhatikan apakah kita mengeluarkan uang secara berlebihan di beberapa kategori tertentu.

Kita bisa menggunakan catatan di dalam buku pengeluaran sebagai bahan evaluasi. Dengan demikian, kita bisa mengetahui ke mana saja uangmu mengalir.

Apabila metode ini berhasil, maka kita bisa mencoba untuk meningkatkan jumlah tabungan di bulan berikutnya.

Teknik kakeibo dan sistem amplop terbilang cukup sederhana dalam praktiknya, tetapi teknik ini membutuhkan kedisiplinan yang tinggi untuk bisa berhasil. (*)

Editor : Yunus

Baca Lainnya